Batas: Kampung Apung Yang Menolak Tenggelam
566,888
Published 2022-01-25
Berjarak 7 kilometer dari pusat kota Jakarta, terdapat Kampung yang nasibnya jauh dari kemegahan pusat kota Jakarta. Dulunya Kampung ini dikenal dengan sebutan Kapuk Teko, tapi keadaannya berubah. Orang banyak yang menyebutnya dengan Kampung Apung. Bukan tanpa alasan, karena Kampung ini berdiri di atas air yang sudah menggenanginya lebih dari 20 tahun silam. Kampung yang awalnya asri dan tidak ada genangan, sudah berubah drastis. Berbagai janji sering mereka dapatkan untuk mengembalikan kondisi Kampungnya seperti dahulu. Janji tinggal janji, hingga kini pemerintah daerah belum ada yang benar-benar merubah nasib mereka. Padahal sudah ada balita yang menjadi korbannya. Bagaimana nasib mereka? Saksikan selengkapnya, hanya di Asumsi "BATAS"
--------------------------------------------------
Like and follow us on Facebook, Instagram and Twitter @asumsico
and also check our website asumsi.co/
All Comments (21)
-
Memperkenalkan program baru Asumsi. Dengan menggambarkan suatu daerah yang tidak tersorot dari gemerlapnya ibu kota. Asumsi akan mulai membawa kalian menyingkap ruang-ruang gelap, untuk bersama menaruh harap. Kami persembahkan, BATAS! Rekomendasikan kami daerah yang harus diliput oleh program Batas
-
Min,, wawancara jg dunk dari sisi pemda nya, mulai kelurahan kecamatan smp provinsi tanyain, gmn koq bisa kyk gini? History kebijakan nya gmn? Solusinya gmn kedepan buat warga mereka itu dpt hidup lebih layak. Jd pemberitaan nya cover both side, biar terang permasalahan nya dmn.
-
Harus dilihat dari 2 sisi,mgkin kalau mreka mau dipindah ke rusun akan dapat solusi..karena disana udah bukan daerah layak huni lg,memang meninggalkan temoat dari lahir butuh pengorbana yg besar,tp demi masa depan mereka jarus mau direlokasi
-
Setelah nonton video ini, saya makin sadar, tentang apa itu arti bersyukur. Menikmati hidup di pelosok negeri berbukit-bukit dengan kesederhanaan itu lebih indah. Salam dari kampung 🙏
-
Memang harus pindah sih.. awal2 memang sulit.. tapi kalau iklas dan mau berkorban pasti bisa.. semua pasti ada jalan.. asalkan ada kemauan Air itu semakin lama semakin tinggi.. mau sampe kapan bertahan disitu.. 😢
-
Liat pak RT kayanya ikhlas banget kerja, baik. Semangat pa RT !
-
Gue perantau dari jawa ke Jakarta, setelah melihat daerah2 di Jakarta yang seperti ini gue bersyukur dilahirkan dan punya rumah di desa. Walaupun desa, tapi asri dan tenang.
-
Kesimpulannya sih selagi bs dijual y mending di jual, krna pemda sdh menawarkan relokasi mereka smw menolak, atau mungkin pemda bs membeli lahan mereka dengan hrga yg layak agar mereka smw bs membeli tanah atau rmh sesuai dengan harapan mereka masing2, krna wilayahnya sendiri sdh tdk layak huni mengingat air laut akan semakin meninggi pastiny.
-
Hidup normal itu susah dan berharga bagi mereka. Semoga dilimpahkan rizki setiap warga di Kp. Apung 🙏🏻
-
Saya kenal dekat dengan RT Rudi, kebetulan kami sering ngobrol di pos RW ketika bertemu, beliau adalah salah satu RT yang paling memperjuangkan hak warga nya, paling effort dan ikhlas. Beliau selalu mengusahakan warga selalu mendapatkan apa yang seharusnya didapatkan seperti bantuan dari Pemkot atau pemerintah pusat. Harapan beliau sederhana, ingin kampung teko seperti layaknya dulu, punya "daratan" agar warga tak cemas ber aktifitas dan anak anak dapat bermain dengan aman.
-
Jalan yg paling logis ya harus direlokasi/pindah. Kalopun disurutkan airnya ditambah tanah konsekuensinya lingkungan sekitarnya bisa banjir.
-
Not cover BOTH SIDE, cuma diekspos dr sisi warganya saja, harusnya harus ada pandangan dr sisi pemerintah, saya yakin pasti pemerintah sudah kasih beberapa solusi, cuman warganya aja yg gak mau berubah Mintanya warga solusi A, padahal klo dikaji oleh para ahli solusi A gak mungkin dilaksanakan, makanya dikasih solusi B atau C sampe Z. Cuman masalahnya paling warganya yg menolak. Padahal ya, Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yg mau berubah. Udah gitu aja terus sampe 50% Jakarta tenggelam di 2050.
-
Asumsi bisa mengeksplor daerah yg tidak pernah di eksplor
-
Miris, jaraknya cuma 7kilometer dari Pusat Kota tapi begitu keadaannya.
-
Kalo dari video tadi, sepertinya solusi paling realistis relokasi. Mau direvitalisasi pun harus dipindah dahulu. Gimana meyakinkan warga untuk pindah juga dipikirkan
-
Relokasi cuma cara yang paling logis dalam masalah ini. Relokasi, tanah 1 RT dibayar pemerintah dibuat untuk bendungan / waduk kecil supaya jadi resapan air. Kalau urusan tanah dijual nanti uang nya dibagikan ke keluarga itu kan urusan keuangan keluarga masing masing. Masa pemerintah disuruh ikut campur keuangan keluarga masyarakat, ya kali pak Pemerintah dan warga duduk bersama diskusi untuk harga pembelian yang layak bagi kedua pihak, syukur syukur kalau dialokasikan rusunawa yg nanti-nya bisa di sewa untuk tempat tinggal sampai menemukan rumah baru. Kalau kekeh ga mau relokasi ya susah, ga akan ketemu jalan keluarnya
-
Semoga Allah memberikan kepada mereka kebaikan dan kemudahan...🙏
-
Semoga dengan banyaknya media jujur seperti ini masyarakat dibantu dan ada petinggi yang mendengarkan "SEMOGA YA" amiiiinnnn
-
Isu tentang perlindungan & pelestarian alam hanya d tekankan kepada masyarakat biasa (kecil) dengan kampanye membuang sampah pada tempatnya, menanam pohon dll, padahal tersangka utama pencemaran/kerusakan lingkungan adalah para pengusaha & pemilik pabrik. Sampah-sampah itu berasal dari pabrik dalam bentuk elektronik, kemasan makanan dll itu siapa yg membuat, jadi produksi sampah itu berasal dari mana, siapakah yg paling bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan? YNTKTS
-
Pemda udh berkali kali buat relokasi mereka ke rusun, tapi emang pikirannya yg bebal jadi selalu nolak. Apa karena kalo dirusun itu mereka harus bayar sewa tiap bulannya, makanya mereka nolak terus? Padahal mereka tinggal dikampung itu pun harus ngeluarin 700rban/bulan untuk beli air bersih. Kalo mereka mikirin anak cucu nya untuk hidup lebih baik, harusnya tinggalin kampung itu! Anak² sampai meninggal tenggelam itu salah warga mereka sendiri, karena tetap kekeh tinggal di lingkungan suram itu!