Rahasia dibalik Bismillah - Dalam Kitab Masnawi Jalaludin Rumi | quranholic❤️

Published 2024-07-14

All Comments (4)
  • KINI AKU MERASAKAN AWAL BANGUNAN DIRIKU BERSAMAMU YA ALLAH Apa yang dulu kita percayai akan kebe- narannya suatu saat akan bergeser atau berubah karena ada kebenaran lain, karena bisa jadi suatu kebenaran itu karena dukungan oleh pendapat umum yang mayoritas sehingga kebenaran yang minoritas tenggelam. Kebenaran di suatu tempat akan berbeda dengan kebenaran ditempat lain sesuai dengan adat istiadat daerah masing-masing. Keyakinan yang kita yakini pada saat kita masih pada awal perjalanan akan berubah pada akhir perjalanan dalam menempuh jalan Allah dikarenakan semua itu mempunyai tahapan-tahapan yang dalam tiap tahap ada sesuatu yang harus ditinggalkan karena sudah tidak cocok atau tidak sesuai pada tahap selanjut- nya hingga akhir perjalanan. Pada salik yang baru berjalan di jalan Allah akan mengerahkan segala usaha, upaya dan perjuangan yang semuanya dilakukannya dengan kekuatan penuh dari dirinya dan ini merupakan awal bangunan diri yang harus dibangun dalam menempuh jalan Allah dan akan berubah pada akhirnya, setelah pada akhir perjalanannya salik akan menyadari bahwa apa yang telah dibangunnya dengan kekuatan dirinya sudah tidak berlaku atau sudah harus berubah karena tidak lagi sesuai dan harus dihancurkan untuk bisa mendirikan bangunan baru bersama dengan Allah karena apa yang telah kita sangka segala amal yang kita lakukan itu seolah dari usaha sendiri ternyata jika tanpa bantuan dari Allah semua itu tiada akan terjadi atau hanya sia-sia belaka. Ada pemahaman baru yang saya rasakan dari cerita antara Nabi Musa dengan Nabi Khidir, pertama soal perahu yang dilobangi oleh Nabi Khidir ibaratnya tubuh manusia. Kenapa dilobangi agar perahu/tubuh manusia tidak dirampas atau ditawan oleh penguasa yang suka kepada perahu/tubuh orang yang peduli kepada perahu/tubuhnya. Dengan dilo- banginya perahu/tubuh orang tersebut agar perahu/tubuh orang tetap bisa sampai melewati penguasa. Ini bisa di- ibaratkan seorang salik yang berjalan menujuh Allah harus sudah tidak memperdulikan dirinya atau tubuhnya agar tidak ditawan atau tertawan pemenuhan dari jasmaninya sehingga sulit melanjutkan perjalanannya. Yang kedua Nabi Khidir membunuh anak kecil itu ibaratnya membunuh keberadaan nafsu yang tidak baik yang nantinya akan selalu menghalangi setiap perja- lanan salik dalam menempuh jalan menujuh Allah. Yang ketiga Nabi Khidir mendirikan bangunan yang sudah mau roboh milik seorang anak yang didalamnya ada harta karunnya itu ibaratnya manusia, manusia memiliki suatu yang berharga yaitu hati yang merupakan harta karun milik Allah. Seseorang tidak akan sampai ke harta karun bila terhalang tubuh dan nafsu yang selalu mengajak kepada sesuatu yang tidak baik.