4.13 Guitar Quartet 🇮🇩 “JANGER" at The 36th Japan International Guitar Ensemble Competition 2024

Published 2024-07-12
Location : Kyurian Ko Hall, Shinagawa, Japan 🇯🇵
Date: 29 June 2024

Repertoar:
1. "Janger” arranged by Ricky O. Hermansyah (‪@rickyoktarizah‬ )

Lagu Janger ini diciptakan oleh I Gede Dharna, ketika menciptakan gerakan Tari Janger sekitar tahun 1920an. Lagu Janger atau Mejangeran ini mengisahkan tentang seorang gadis Bali yang menawan saat sedang memetik bunga. Gadis ini mempunyai warna kulit yang putih bersih seperti layaknya bunga sandat gading. Lagu ini juga menggambarkan keceriaan, optimisme dan kegembiraan para pemuda dan pemudi di Bali, sehingga pendengar bisa membayangkan hangatnya suasana pedesaan Bali.

Karya aransemen lagu Janger ini dibuat pada tahun 2018. Pada bagian awal, dibuka dengan suasana magis dan berkarakter musik entik Bali dengan tema tangga nada pentatonik pelog. Kemudian, terdapat pola ketukan ostinato nada harmonik B (Bali), yang menirukan bunyi alat musik Gamelan Kethuk Bali. Pada bagian tengah karya, terdapat pola kotekan yang biasa dimainkan pada alat musik Gamelan Gangsa Bali. Selain itu, juga terdapat teknik perkusif dengan pola ritme yang menirukan bunyi alat musik Gamelan Ceng-Ceng Bali. Karya aransemen ini, diakhiri dengan penuh semangat dan mencapai klimaks pada kutipan coda "Uarekena" karya dari Sergio Assad, namun ditulis dalam tangga nada pentatonik pelog.

Selamat mendengarkan!🙂
———————————————————————————

This Janger song was created by I Gede Dharna, when he created the Janger Dance movement around the 1920s. The song Janger or Mejangeran tells the story of a charming Balinese girl picking flowers. This girl has pure white skin like an ivory flower. This song also describes the joy, optimism and excitement of young men and women in Bali, so that listeners can imagine the warm atmosphere of rural Bali.

This Janger song arrangement was created in 2018. At the beginning, it opens with a magical atmosphere and has the character of authentic Balinese music with the theme of the pelog pentatonic scale. Then, there is the ostinato beat pattern of the harmonic note B (Balinese), which imitates the sound of the Balinese Gamelan Kethuk musical instrument. In the middle of the work, there is a kotekan pattern which is usually played on the Balinese Gamelan Gangsa musical instrument. Apart from that, there are also percussive techniques with rhythmic patterns that imitate the sound of the Balinese Gamelan Ceng-Ceng musical instrument. This arranged work, ends passionately and climaxes with the coda excerpt "Uarekena" by Sergio Assad, but is written in the pelog pentatonic scale.

Have a good time and enjo

All Comments (21)