Bedah Editorial MI - Pertaruhan Pemberantasan Korupsi MI

Published 2024-07-25
HARUS tegas dikatakan bahwa tekad bangsa ini untuk memberantas korupsi berada di ambang gawat darurat. Semangat pemberantasan korupsi juga mulai kembang kempis. Perbuatan lancung yang dahulu dianggap tabu itu perlahan-lahan mulai dianggap biasa dan ditoleransi.

Survei indeks perilaku antikorupsi (IPAK) yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi potret sikap antikorupsi yang mulai kehilangan energi. IPAK tahun ini berada di level 3,85 atau lebih rendah 0,07 poin jika dibandingkan dengan IPAK 2023 (3,92 poin).

Musababnya tentu karena lemahnya organ-organ garis terdepan pemberantasan korupsi. Para elite yang mestinya menjadi panutan untuk memberantas korupsi, justru dengan telanjang mempraktikkan pelanggaran hukum, hingga melakukan perbuatan rasuah itu sendiri.

Untuk itulah, tugas panitia seleksi (pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Anggota Dewan Pengawas KPK memiliki tugas yang amat berat. Di tangan tujuh anggota pansel pilihan Presiden Joko Widodo inilah masa depan pemberantasan korupsi negeri ini bakal ditentukan.

Di tahapan pertama, mereka telah menuntaskan seleksi administrasi. Ada 236 calon pimpinan KPK yang lolos seleksi administrasi dari 318 pendaftar. Sedangkan untuk calon anggota Dewas KPK didapatkan 146 orang yang lolos dari 207 pendaftar.

Saringan awal pansel ternyata masih menyisakan sejumlah figur kontroversial, termasuk juga kandidat yang memiliki afiliasi dengan kekuatan politik. Pansel dituntut jeli untuk tidak meloloskan figur-figur semacam ini, yang hanya bakal membuat pemberantasan korupsi mundur.

Dengan kondisi bahwa kepemimpinan KPK periode ini gagal total, tentu komisioner yang kembali mendaftar sebaiknya tidak perlu masuk pertimbangan untuk tahapan seleksi berikutnya.

Apalagi, bagi kandidat petahana yang masih tersandera dengan kasus etik yang masih berproses di Dewas KPK, sudah sepatutnya tidak perlu pertimbangan lama untuk mencoretnya.

Sadangkan kandidat yang membawa kepentingan politik tertentu, bila diloloskan berpotensi bisa menjadi penghalang dalam pemberantasan korupsi. Karena, apabila mereka terpilih, akan menjadi batu sandungan dan bias dalam melakukan penegakan hukum di KPK.

Seleksi administrasi memang tahap pertama dari rangkaian panjang sebelum akhirnya pansel akan memberikan 10 nama capim KPK kepada Presiden. Masih ada uji tes tertulis, yang terdiri dari uji kompetensi dan psikotes. Lalu selanjutnya "profile assessment" dan dilanjutkan dengan uji publik sebelum tes terakhir wawancara.

Publik tentu berharap pansel memperhatikan aspek integritas dari tiap-tiap kandidat. Pasalnya, Integritas menjadi modal utama seorang komisioner KPK. Tanpa nilai tersebut, KPK bakal menjadi sapu kotor yang sulit membersihkan rasuah di negeri ini.

Tegak atau rontoknya semangat pemberantasan korupsi bakal ditentukan kinerja KPK periode mendatang. Akankah KPK periode mendatang mampu membalikkan keadaan, dari yang saat ini banyak komisionernya terlilit kasus, mampu menjadi panutan untuk berada di garda terdepan pemberantasan korupsi.

Di pundak ketujuh anggota pansel inilah muruah KPK dipertaruhkan. Di tangan mereka asa pemberantasan korupsi bangsa ini dipertaruhkan. Karena KPK masih diharapkan untuk berada di garis terdepan sebagai trigger pemberantasan korupsi.

#BedahEditorialMediaIndonesia #MediaIndonesia #PertaruhanPemberantasanKorupsi #KPK #dewaskpk #korups

click our website :
- Media Indonesia: mediaindonesia.com/
- E-paper Media Indonesia: epaper.mediaindonesia.com/

Follow official account MI Com di:

- Twitter Media Indonesia: twitter.com/mediaindonesia
- Instagram Media Indonesia: www.instagram.com/mediaindonesia
- Facebook Media Indonesia: www.facebook.com/mediaindonesia
- TikTok Media Indonesia: www.tiktok.com/@media_indonesia

Jangan lupa Follow the Media Indonesia channel on WhatsApp: whatsapp.com/channel/0029VaEHhXzE50Uoym8N1I05

All Comments (21)
  • Kami sudah berharap dari dulu KORUPSI di berantas. NEGARA kami ingin BERSIH dari KORUPSI. Kami ingin presiden si jinping ada di negara Indonesia,kalau pesiden indonesia tdk ada keberanian untuk memberantas KORUPSI.
  • waspadalah.... bayar utang dan bunga nya..... ditambah korupsi uang rakyat... apa yg akan terjadi.. kedepan nya.
  • Jangan jangang yg di suruh memberantas korupsi malah mereka dpt amplop(damai ). Lemah deh.
  • Masalah nya ya masih di perlukan uji materi. Perlu jaga hati dan nurani yang suci jujur.
  • Ingarsp di bisao asung tulodo .memberikan contoh yang terdepan jamgan takut jangan ragu 2 pemrantasan KORUSII semangat denangan yang mertabat Bamgsa lmdonesia baru hebat !!!
  • @AsmiranMs
    Korupsi di mulai dari pemimpin yang tertinggi di negeri ini korupsi, yang dibawah apa lagi.
  • Bukan korupsinya yg salah tapi demokerasi kita yg salah yg bikin UUD itulah yg salah kenapa menteri DPR kepala daerah dipilih dari parpol yg biayanya sangat besar coba kalau dipilih langsung Tampa biaya seperti orba pasti takut korupsi sumber koruptor itu demokerasi sejak repormasi rusak semua termasuk hukum di NKRI ini akibat polri tidak lagi dilingkaran TNI itulah sumber kerusakan hukum di NKRI ini
  • Intinya gak ada niat brantas korupsi , karna uu prampasan aset sampai sekarang gak mau di sahkan dpr ,tagar jgn pilih dpr.
  • @NurAini-ck3wp
    Coba ada orang seperti Baharuddin loppa bisa penuh penjara
  • KPK itu agen politiknya Jokowi.... Kunci ketegasan KPK ada di presiden. Orang orang jujur tidak mungkin terpilih.
  • @araniri8236
    kenapa bpk sblh kiri itu spt abang nya bahlil lahadahlia?
  • @cahyadi-cg2jt
    yg sdh terbukti tertangkap kasus korupsi yg jumlahnya lebih dari 1 triliun sebaiknya dihukum pancung dn semua hartanya disita masuk kas negara, biar korupsi tdk jadi budaya ,
  • Utk menguatkan KPK : 1. UU- KPK hrs dirubah disesuaikan dg tujuan KPK. 2. HRS DILIHAT LATAR BELAKANGNYA. 3. HRS SBH LEMBAGA INDEPENDEN tdk dibawah presiden. 4. BERSIFAT JUJUR, CERDAS DAN PEMBERANI.
  • Siapa pun ketua kpk itu kalau dia meninggalkan Tuhannya, toh tidak dapat melakukan kebenaran. Karena semua manusia rentan untuk melakukan kesalahan itu sudah dari manusia pertama Adam dan hawa. Jadi siapapun manusianya kalau sudah meninggalkan Tuhan yang dipercayai-Nya pasti menuruti hasratnya dalam tugasnya. Jadi siapapun nanti terpilih pimpinan KPK, yang bisa memberantas korupsi"Yang Mengikutkan Tuhannya"dalam hidupnya.
  • Kelau mau membarantas 60 % pejabat, dari yang terandah sampai keatas,
  • Firly aja gak ada yg brani ditangkap dan di adili sampai hari ini.
  • @dwibudi5585
    Dari pd kena O T T Mending balikin hasil jarahan ke kas Negara .